Indonesia Sejahtera Dengan Gas Bumi Nusantara

Indonesia sebagai negara terbesar ke-4 di dunia tentunya memiliki sumber daya alam yang melimpah. Dengan kekayaan alam yang dimiliki negara Indonesia, sebenarnya tidak susah untuk negera tersebut menjadi maju jika benar-benar bisa memanfaatkan sumber daya yang ada. Yang paling penting adalah kesadaran masyarakat untuk terus mengikuti apa yang pemerintah lakukan. Salah satu seruan pemerintah adalah dengan mengupayakan seluruh elemen masyarakat untuk lebih memanfaatkan kekayaan alam khususnya gas bumi. Kekayaan alam yang satu ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi negara Indonesia. Betapa tidak, pada tahun 2006 Indonesia mejadi negara ke-11 dengan jumlah cadangan gas alam terbesar di dunia. Ini menjadikan negara tersebut memiliki pasokan gas yang tidak terbatas. Sadar dengan potensi yang dimiliki, pemerintah mulai mengupayakan gas bumi ini supaya bisa dinikmati oleh masyarakat di seluruh nusantara.

Kebanyakan masyarakat memang belum paham apa yang dimaksud dengan gas bumi. Mereka rata-rata berpendapat bahwa gas bumi itu adalah gas elpiji (LPG) yang sering berada di dalam tabung dan biasa digunakan untuk memasak, menghangatkan air dan sebagainya. LPG merupakan singkatan dari Liquefied Petroleum Gas, jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia maka artinya adalah “gas minyak bumi yang dicairkan”. Dilihat dari artinya saja kita sudah paham bahwa gas elpiji ini bukan gas yang berasal dari alam, melainkan jenis lain dari minyak bumi. Gas Elpiji diperoleh dari minyak bumi dengan proses penyulingan gas dengan titik didih yang sangat rendah yaitu mencapai 40 derajat celcius. Sekarang sudah paham kan bahwa gas yang sering kita gunakan sehari-hari adalah gas dari hasil penyulingan minyak bumi, itu artinya kita tetap selalu memakai bahan bakar minyak dalam keperluan sehari-hari.

Sejalan dengan tujuan Pemerintah untuk menyarankan pemanfaatkan gas bumi di masyarakat nusantara, Perusahaan Gas Negara (PGN) kini hadir untuk merealisasikan tujuan tersebut. Perusahaan Gas Negara (PGN) adalah Perusahaan berskala nasional di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan fokus pada bidang transportasi dan distribusi gas bumi pada wilayah domestik.
Deepak Bhagya
PGN berperan penting dalam pemanfaatan gas bumi dengan infrastruktur yang memadai untuk bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Dengan infrastuktur tersebut PGN berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada Indonesia dengan cara mendorong pertumbuhan ekonomi di beberapa sektor secara jangka panjang.

Sejarah Perusahaan Gas Negara (PGN)

  • 1859

    Belanda mendirikan perusahaan swasta bernama Firma L.J.N Eindhoven & Co Granvenhage. Perusahaan tersebut merupakan cikal bakal berdirinya Perusahaan Gas Negara (PGN).

  • 1994-1998

    PGN mulai melebarkan sayapnya dengan cara meluaskan bisnis serta ekspansi ke seluruh wilayah nusantara dibarengi dengan terbentuknya anak usaha bernama PT. Transportasi Gas Indonesia.

  • 2007-2012

    PGN mulai membentuk beberapa anak usaha untuk mendukung kinerja perusahaan, diantaranya yaitu PT. PGAS Telekomunikasi Nusantara, PT. PGAS Solution, PT. Saka Energi Indonesia, PT. Gagas Energi Indonesia dan PT. PGN LNG Indonesia.

  • 1965

    Barulah pada tahun ini, perusahaan yang sebelumnya didirikan oleh belanda statusnya berubah menjadi Perusahaan Gas Negara (PGN) yang ditetapkan tepat pada tanggal 13 mei.

  • 2003

    Untuk lebih meningkatkan nilai perusahaan dan pengembangan bisnis, saham PGN mulai tercantum dengan kode PGAS di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya tepat pada tanggal 15 Desember.

  • 2016

    Pembangunan PGN mulai memasuki pengelolaan proyek jaringan gas bumi rumah tangga di 3 wilayah setelah pada tahun 2015 selesai di 11 wilayah. Bersama anak usaha dan afiliasi, PGN melakukan transformasi organisasi dalam bentuk ONE PGN, ini sebagai langkah untuk menuju perusahaan kelas dunia di bidang gas.

Melalui sejarah yang panjang, PGN telah membuktikan pengalaman dalam pengelolaan gas bumi sampai bisa berkembang dengan pesat. Profesionalitas PGN dalam mengarungi perjalanan di Indonesia patut diapresiasi karena bisa mempertahankan bahkan meningkatkan eksistensi perusahaan. Kemandirian dalam membangun infrastuktur juga berjalan dengan lancar, terutama dalam membangun beberapa anak perusahaan yang sampai sekarang ini berjalan dengan baik. Hal itu demi memperkuat enegi ketahanan nasional yang harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bahkan pada tahun 2015, PGN mulai memasuki proyek jaringan gas bumi rumah tangga di 11 wilayah, yang dilanjutkan pada tahun berikutnya sebanyak 3 wilayah yaitu di Batam, Surabaya dan Tarakan. Tentu itu menjadi bukti bahwa PGN telah diterima di masyarakat melui berbagai edukasi dan iklan. Sebenarnya tidak mudah disaat masyarakat sudah berada di zona nyaman dalam produksi minyak bumi.

Anak Usaha Perusahaan Gas Negara (PGN)

Kontribusi Perusahaan Gas Negara (PGN) di Indonesia

Perusahaan Gas Negara (PGN) hingga kini telah berperan besar dalam memajukan negara Indonesia khususnya di bidang pemanfaatan gas bumi. Kontribusi PGN sangat diperlukan untuk menjawab permasalahan yang ada di masyarakat terutama pada masalah ekonomi yang semakin tinggi. Untuk menjawab tantangan itu, selain memasuki sektor komersial PGN telah memasuki sektor rumah tangga dan melayani pelanggan sebanyak 165.392 yang dimulai dari rumah tapak, apartemen dan rumah susun. Angka pelayanan yang terbilang cukup fantastis meskipun pada sektor ini memang butuh perjuangan untuk mengambil hati masyarakat. Apa yang dilakukan PGN dengan salah satu programnya yang door to door berdampak positif bagi masyarakat perumahan yang belum mengetahui gas bumi. PGN menyarankan pemanfaat gas bumi pada rumah tangga supaya pengeluaran pembakaran menjadi lebih hemat. Dengan begitu permasalahan ekonomi bisa teratasi setidaknya pada bagian pembakaran. Selain itu PGN membuat program yang dinamakan “sayang ibu” dengan tujuan untuk terus mengembangkan jaringan gas bumi pada rumah tangga di berbagai kota seluruh Indonesia. Program ini diharapkan dapat mudah diterima oleh ibu-ibu rumah tangga khususnya yang memiliki usaha kecil atau usaha rumahan. Dengan energi gas bumi yang hemat dan ramah lingkungan tentu sangat membantu dan menguntungkan ibu-ibu dalam kegiatan memasak atau usaha rumahan (home industry).
11
Wilayah Kerja Hulu Migas
7278,07Km
Jaringan Pipa Gas Bumi
1.652
Sektor Industri & Pembangkit Listrik
1.929
Sektor Komersial
165.392
Sektor Rumah Tangga
15
SPBG & MRU di Sektor Transportasi

Foto-foto Dokumentasi Perusahaan Gas Negara (PGN)

Senin, 20 November 2017



Sumber Foto : tribunnews.com



Sumber Foto : tribunnews.com



Sumber Foto : solopos.com



Sumber Foto : republika.co.id



Sumber Foto : republika.co.id



Sumber Foto : migasreview.com